Berita Terpopuler

Menulis Itu Ibarat Ngomong

22.2.09
Oleh: Prawoto

Menulis itu ibarat ngomong dengan orang lain. Berbicara tanpa beban, tiap kata mengalir dengan sendirinya bagai air. Orang ngomong itu dengan mengeluarkan suara, mengatur kata-kata, dan ekpresi. Kata-kata disusun sedemikian rupa supaya cocok dengan lawan bicara. Hasilnya adalah suasana obrolan yang menyenangkan apabila tema pembicaraan cocok dengan kondisi psikologi, minat, bagi orang tersebut. Menulis sesuatu yang menarik, mengalir begitu saja. Tanpa ada beban dengan menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat sehingga menghasilkan sebuah paragraf. Bagi saya itulah menulis.

Kegiatan menulis didasari oleh keinginan untuk menuangkan gagasan, ide, pendapat, atau unek-unek yang bersarang dalam pikiran kita. Kebiasaan menulis bisa menjadikan otak cerdas dan otak terasah. Memaparkan ide, gagasan dan pendapat dalam sebuah tulisan menjadikan penulis tajam logikanya dan sensitif hatinya. Berfikir selalu positif untuk bisa mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi. Setidaknya hal inilah yang saya alami sampai detik ini.

Untuk menjadi penulis yang bisa mendatangkan keuntungan finansial memang tak semudah membalikkan telapak tangan memang. Ada hal lain yang lebih berarti dari sekedar keuntungan finansial yaitu kepuasan batin. Selain kepuasan batin, tulisan akan menjadikan citra positif bagi penulis. Citra positif akan melahirkan kondisi, dimana penulis akan dianggap penting keberadaanya. Menjadi penting inilah sebenarnya yang dicari manusia didunia. Walaupun sebenarnya tidak hanya lewat menulis, menjadi penting bisa karena jabatan, pangkat, harta dan lain sebagainya. Bagi saya berkarya melalui menulis bisa menjadi jalan alternatif mengantarkan saya untuk menjadi penting dalam kehidupan ini.

Habit (kebiasaan, red) menulis harus selalu dilakukan, supaya penulis bisa melahirkan tulisan-tulisan yang berkualitas. Tantangannya nanti pada saat proses menulis adalah terjadinya "kemacetan" ide. Jika berlarut-larut bisa mendatangkan kejenuhan bagi penulis. Pandai-pandailah kita menjaga suasana hati supaya tidak timbul kejenuhan pada akhirnya. Menurut saya formula jitu agar tidak jenuh adalah dengan menulis sesuatu yang berhubungan dengan hobi, kebiasaan, kebutuhan, eksistensi diri, dan permasalahan yang ada di sekitar lingkungan bahkan masalah yang ada dalam diri kita pun layak untuk ditulis.

0 komentar:

 
CAKRAWALA KEHIDUPAN © 2012 Development Fauns