Berita Terpopuler

HARDIKNAS, Ada "Keindahan" di Sana

4.5.10
Catatan Peringatan HARDIKNAS, 2 Mei 2010

Hari pendidikan nasional tahun ini menjadi agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Bagi saya, 2 Mei adalah hari besar untuk profesiku sebagai seorang pendidik. Yach.. HARDIKNAS, begitulah orang sering menyebutnya. Banyak cara untuk menyikapi, tergantung dari kalangan mana mereka akan bersikap dan bertindak. Asal semua bersifat membangun, mengapa tidak. Mencoaba untuk merayakan, menyikapi dengan cara tersendiri itulah pilahan yang saya lakukan.

Bagi saya HARDIKNAS adalah saatnya mengurai kembali perjalanan pendidikan yang telah saya lakukan untuk instansi, almamater, sekolah, untuk diri sendiri maupun bersama murid-murid yang berada di sekeliling saya. Bahkan teman-teman dan orang-orang special dan tersayang juga termasuk dalam hitungan ini.

Saat 2 Mei, saya selalu memberi ucapan selamat melalui SMS kepada teman, sahabat dan orang yang aku kenal yang kebetulan mereka bekerja, berprofesi dalam lingkup dunia pendidikan. Bahkan 2 tahun silam banyak yang kaget, tidak biasa mereka mendapatkan ucapan selamat bertepatan dengan peringtan 2 Mei, terutama mereka yang bekerja dalam lingkup pendidikan non guru, atau mahasiswa, atau calon guru yang masih kuliah. Lambat laun, ucapan itu mereka rasakan biasa dan hampir menjadi sebuah kuwajiban. Ucapan seperti ini, selamanya akan saya biasakan untuk orang-orang yang aku anggap pantas untuk menerima ucapan itu.

Yang paling pantas mendapat ucapan pertama kali adalah bos baru, Kepala SMAN 2 Bojonegoro. Menjadi menu wajib memberi ucapan selamat untuk kepala sekolah yang saat ini memimpin intansi diman aku bekerja. Sebelum Pak Djamil --Kepala SMAdaBO saat ini-- Pak Nur Ali menjadi sasaran utama kirim SMS ucapan HARDIKNAS. SMS-SMS tersebut dikirim pagi-pagi buta. Usai kepala sekolah, saya mengirim ke teman-teman guru, baik teman guru satu sekolah atau yang berada di sekolah lain. Sahabat-sahabatku yang aktif dalam dunai pendidikan baik formal maupun non formal pun menjadi sasaran SMS.

Bunyi SMS-ku tahun ini adalah ---"Selamat hari pendidikan nasional." Ada keindahan dalam pendidikan, ada kedamaian dalam pendidikan, ada kebanggaan dalam pendidikan, ada jihat dalam pendidikan" 2/5/10.--- Mereka merespon dengan baik, dan memberi apresisi yang menyenangkan dan tak jarang mereka membalas dengan memberi tambahan kata dan kalimat yang membuat bunyi smsku semakin lengkap dan penuh makna. Beginilah hal sama yang saya lakuakn setiap tahun.

Hal kedua yang selalau saya lakukan adalah membeli hadiah untuk seseorang. Seseorang itu bisa special atau biasa. Pokoknya yang "Ngeh". Tahun lalu saya agak sedikit lupa, yang jelas hadiah itu diberikan untuk anak-anak ZIGZAG. Sengaja saya tak pernah mengingatnya sebab terlalu banyak yang harus diingat.

Tahun ini, hadiah itu jatuh pada sesorang yang berinisial "TAS". Sudah aku siapkan. Sebuah aksesories wanita dan T-shirt yang berposter ajakan membaca. Cukup menarik bukan, dan pas sekali. Pas dengan tema mengapa hadiah itu diberikan. Menurutku sudah tepat, menurut dia, terserah saja.

Begini ceritanya, hadiah ini tidak sengaja saya membelinya pada teman guru di SMAdaBO. Saat itu, beliau menggelar barang dagangan di ruang guru. Asal saja beli. Baru kepikiran saat usai memilah-milah. "Wah... ini bisa menjadi hadiah HARDIKNAS," pikirku waktu itu.
Sore hari, saudara angkatku mengantar membeli bungkus. Begitulah kalau orang mau memberikan hadiah pasti pikirannya terbawa gembira, walau segudang masalah menghantui. Sebenarnya saya ogah membungkus, pengennya langsung diberikan secara asal saja. Niat tersebut di urungkan. Segera susun rencana dan mencari waktu untuk memberikan hadiahj supaya berkesan.
Bagi sebagian orang hadiah dalam rangka HARDIKNAS itu sangat tidak lazim. Malam harinya, aku pencet nomor di HP bututku. "Kapan pulang, aku ada hadiah kecil sebagai tanda peringatan HARDIKANS," itulah bunyi smsku. Langsung saja ada sinyal GSM langsung melesat menuju HP yang ada ditanganku, "Aku pulang besok, aku juga punya hadiah untukmu". Aku kaget juga, masak dia juga mau membri hadiah. Wah dia sepertinya meniruku, curigaku berkecamuk dalam hati. Tapi saya enyahkan rasa curiga yang melanda dalam logikaku. Walaupun begitu, ada rasa senang dan bangga membaca sms itu.
Sampai aku menuliskan cerita di blog ini, hadiah tersebut belum sempat tersmpaikan. Hadiah darinya juga belum sempat aku terima karena dia mendapat MUSIBAH.

Masih dalam rangka peringatan 2 Mei, hal lain yang saya lakukan adalah membaca buku yang berjudul "Ciuman di Bawah Hujan" karya Lan Fang. Penulis Novel asal Surabaya ini, menggeretku dalam alur cerita politik ironis di negeri ini. Cerita politik yang diselingi kisah pertemanan, cinta dan persahabatan.

Sebenarnya bukan kali ini saja saya membaca buku, membaca sudah menjadi menu wajib setiap hari. Kebetulan tanggal 3 Mei, saya mendaptkan giliran pertama untuk mempresentasikan isi buku pada acara arisan buku yang diselengarakan oleh sindikat baca. Sebelumnya nama saya sudah keluar pada arisan buku. Acara yang diikuti komunitas baca memiliki visi untuk mangajak masyarakat suka membaca. Inilah yang berbeda, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Inilah cara saya merayakan HARDIKNAS. Jujur saja pada 2 Mei tahun ini, saya tidak mengikuti upacara, sebab jatuh hari minggu. Tetapi sekali lagi, merayakan 2 Mei tidak harus dengan upacara, saya punya cara tersendiri untuk merayakan 2 mei. Bagaiamana caranya...? Seperti yang telah anda baca. Itulah cara saya.

Jika bicara tentang apa yang sudah dilakuan untuk memperingati 2 Mei. Pada tataran tugas sebagai seorang pendidik yang mengajar di SMAdaBO. Selain kuwajiban dan tugas rutin, pasti ada inovasi yang sudah saya lakukan untuk menambah eksistensi muatan pendidikan khususnya pelajaran TIK. Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang saya gawangi sejak 2004. Tidak hanya sekedar mengetik, selalu ada hal yang tidak pernah saya tinggalkan pada bulan Mei adalah pengembangan pelajaran TIK berupa pembuatan karya multimedia (audio visual, red). Saya mengajak anak-anak SMAdaBo untuk membuat video klip dan film indie. Saat ini, kegiatan tersebut menjadi agenda tahunan di SMAdaBO. Doakan saja, selalu ada semangat untuk melakukannya setiap tahunnya.

Pada Mei tahun ini (2010), kami membuat 7 film yang akan diputar pada peringatan HARDIKNAS dengan tema yang bertajuk "Bangkitlah Jiwanya, bangkitlah raganya, Bangkitlah Karyanya"

Inovasi lain yang baru saya lakukan tahun ini adalah pameran foto bersama muird-murid kelas XII SMAN 2 Bojonegoro. Sungguh inovasi yang selama ini belum pernah dilakukan. Hasilnya luar biasa. Karya mereka bagus. Semoga tahun depan bisa bisa dikembangkan serta menjadi event tahunan yang selalu dinantikan.

Pameran foto sangat jarang digelar di Bojonegoro khusunya oleh Dinas Pendidikan, bahkan setahu saya tidak pernah ada sekolah yang menggelar acara semacam ini. SMAdaBO adalah sekolah yang pertama kali melakukannya. Sekali lagi, inilah cara memperingati 2 Mei. Menjadi sebuah kompensasi profesi yang saya jalankan jika harus seperti ini. Meninngkatkan dan memberikan hal terbaik buat anak-anak SMAdaBO merupakan cara saya untuk membangun negeri ini.

Bagaimana dengan tahun depan...? Semoga selalu sehat, semangat dan menemukan inspirasi untuk selalu berbuat baik dan memberi nilai tambah bagi SMAdaBO. Agar nama besar SMAdaBO selalu berada pada ratting atas dikalangan masyarakat Bojonegoro.

Terimaksih untuk semuia orang yang telah menginspirasi saya baik langsung maupun secara tidak langsung. Sahabat-sahabat saya, orang-orang yang menyayangi dan mencintai saya. Bapak ibu dan semua kelauargaku. Sahabat-sahabat karibku yang selalu bermain di rumah dinas SMAdaBO. Pak Wayan, Mas Agus, Pak Edi, Mas Ali, Pak Wid, Mas Dany, Mas Waluyo, Mas Dian di Singapura, special buat "margenuk TAS" yang sering kami bicarakan, pikirkan dan menjadi inspirasi tulisan ini.

Aku berharap ini seperti DAUN yang tak pernah kecawa tatkala harus gugur berjathun. Seperti ES yang tak pernah merana ketika harus mencair, seperti KERANG yang tak pernah tersiksa ketika harus kehilangan mutiara dari dalam cangkangnya. Sungguh semuanya sangat indah. Aku tetap akan menjadi air yang mengalir, mengalir disegala tempat, sungai, danau, lautan, dan di dalam setiap hati manusia yang aku temui.


Prawoto
4 Mei 2010, Pukul 23.00 WIB
Warnet Qwerty, Sambil memikirkan Margenuk

0 komentar:

 
CAKRAWALA KEHIDUPAN © 2012 Development Fauns