Berita Terpopuler

Rasa

3.12.10
Entah...bahagia atau duka. Tapi semua telah menyayat rasaku. Nomun toh demikian, sayatan yang menggores-gores itu blm bisa teranlogikan menjadi duka atau bahagia. Tapi alunan lagumu telah menyayat rasaku. Untung setengah sadarku. Masih dalam genggaman tangan, walaupun tertatih tatih. Perasaan... Ya Perasaan untuk rasa yg tak akan pernah salah.

Bukankah demikian katamu saat meyakinkanku, bahwa perasaan tak akan pernah salah. biarpun terkadang ia dalam keadaan sakit. ku pikir sekarang bukan waktunya untuk memilih, bahagia atau duka. bukankah keduanya telah singgah dihatiku.

kembali ku pekuri kata-kataku yang pernah kuungkapkan padamu. Aku tahu, aku sendiri yang telah menanam cinta ini terlalu dalam padamu tapi kenapa kali ini aku harus kembali masuk kedalam kesalahan yang sama yang telah berulang kali aku lakukan. Cukup. Aku tak mau lagi.
Aku tahu, cintaku telah terlampau jauh tertanam dalam kalbuku. Namun, cintaku penuh kesalahan. Cintaku menyayat rasa. Rasaku, rasamu juga. Setiap hela nafasku kurasakan hadirmu. Kudengar alunan lagumu. Lagu indah,yang menambah sayatan dalam hati, hingga luka itu pun kini kian menganga.

Entah... dengan apa dapat kututup sayatan itu.senyummu. hadirmu. dirimu. cintamu. atau apa. bagaimana jika aku meminta semua itu. aku tak begitu yakin kau mau. aku masih dengan sayatan-sayatan ini. menganggapmu tak akan melupakanku. akan kunikmati goresan-goresan itu, karena tak akan trasa pedih. tetapi justru nikmat yang menggebu.

Karena aku memang bodoh. Tak pernah sekalipun aku merasa luka dengan semua yang telah kau lakukan padaku. Bagiku semuanya akan selalu menjadi sajak-sajak indah yang kan terekam dalam memoriku. Semua tentangmu yang entah kau selalu mengatakan cinta butuh pengorbanan.

Karena aku memang bodoh. Tak pernah sekalipun aku merasa luka dengan semua yang telah kau lakukan padaku. Bagiku semuanya akan selalu menjadi sajak-sajak indah yang kan terekam dalam memoriku. Semua tentangmu yang entah kau selalu mengatakan cinta butuh pengorbanan.

Tapi, jika cinta mendukungku menjadi lebih bodoh, bagaimana dengan kau? kau begitu tenang menanggapi muram dan ceriaku. seakan kau anggap semuanya akan baik-baik saja. betulkah begitu? apa dasarmu? bagaimana dengan jejak-jejak kharisma yang kau tinggalkan dalam pikiranku. sampai kapan kau membiarkannya membeku. sedangkan es saja ada kalanya mencair.

Kau memang tak berperasaan. Itulah kau yang kini semakin merong-rongku untuk menumpahkan segala rasa padamu. Kau harus tahu! Hatiku meski selalu ada namamu tapi aku merasa muak dengan segala laku yang kau perbuat entah dalam sadar atau tidakmu. aku bosan dengan semua ini. Aku ingin hambur seperti debur. Aku ingin melesat pergi menembus rasamu dan membawanya kembali pada secercah harapan. Aku harap kau mengerti.

Sekali lagi, rasa ini tak mampu kuartikan, entah ini penyesalan atau tidak. Entah ini kemarahan atau bukan. Ya, cinta memang penuh misteri. Dan biarlah ia selalu menjadi rahasia. Bukankah itu akan menjadi lebih baik?

23 Nopember 2010, Lab Komputer Atas, pelajaran menulis cerpen

0 komentar:

 
CAKRAWALA KEHIDUPAN © 2012 Development Fauns